Tekad kuat arek-arek Suroboyo untuk lepas dari penjajahan merupakan cerminan keinginan segenap rakyat Indonesia di masa itu.
Arek-arek Suroboyo menolak tegas upaya tentara NICA (Netherland Indies Civil Administration) menduduki kembali Indonesia dengan mendompleng kedatangan Sekutu di Surabaya pada 25 Oktober 1945.
Perlawanan berlangsung dan berujung pada berbagai peristiwa. Mulai perobekan bendera di Hotel Yamato, pertempuran tiga hari yang menewaskan pimpinan tertinggi Sekutu di Surabaya, hingga meletusnya pertempuran 10 November, menjadi bukti keteguhan tekad Arek-arek Suroboyo untuk merdeka.
Rangkaian peristiwa tersebut menjadi kepingan penting bagi sejarah perjuangan bangsa dalam usaha mencapai kedaulatan, yang hingga kini patut dikenang.
Setelah mengeksplorasi Surabaya yang multikultur serta kekhasan budaya Arek melalui kampung-kampung bersejarah di kesempatan sebelumnya, rangkaian tur virtual Surabaya Heritage Track (SHT) “Wajah-wajah Surabaya” kini mengajak Trackers menyalakan semangat kepahlawanan pada perayaan kemerdekaan Republik Indonesia ke-76, dengan menyambangi sudut-sudut heroik kota dalam tur bertajuk ‘Surabaya Kota Pahlawan’, Sabtu, 21 Agustus 2021, pukul 15.00 – 16.30 WIB.
Para tracker sebelumnya wajib melakukan pendaftaran melalui bit.ly/turvirtualSHT. Menunggu email konfirmasi berisi tautan akses. Mengunduh dan install Zoom. Masuk ke meeting room 15 menit sebelum tur dimulai.
Dengan arti ‘Menelusuri Jejak Warisan Surabaya’, program SHT diluncurkan di tahun 2009 dengan konsep tur keliling kota menggunakan bis bermodel kereta trem yang pernah berjalan di Surabaya tempo dulu.
Tracker (penumpang bis) dapat menikmati dan mengenal sejarah bangunan-bangunan cagar budaya, sejarah kota Surabaya yang terkenal sebagai Kota Pahlawan, kisah Babad Surabaya, serta kekayaan ragam budaya khas Arek yang menjadi ciri khas Surabaya.
Dalam upaya terus mendukung Surabaya sebagai destinasi wisata, SHT menyelenggarakan program daring berbentuk tur virtual.
Program berbentuk tur virtual yang sudah diselenggarakan sejak Mei 2020 ini dapat dinikmati oleh masyarakat sebagai alternatif berwisata yang dapat dilakukan dari mana saja melalui gawai.
Hingga akhir tahun 2020, SHT telah menyelenggarakan lebih dari 50 tur tematik dan mengunjungi lebih dari 100 bangunan cagar budaya baik museum, institusi pemerintahan dan swasta, tempat peribadatan, monumen, kampung, pasar, perpustakaan dan pabrik.
0 komentar:
Posting Komentar