Rabu, 11 Agustus 2021

Ziarah Makam Batoro Katong Jadi Tradisi Peringatan HUT Ponorogo



Hari Jadi ke-525 Kabupaten Ponorogo sekaligus peringatan 1 Muharram 1443 H, menjadi tradisi melakukan ziarah ke makam Batoro Katong, di Desa Setono, Kecamatan Jenangan. Hal ini dilakukan Bupati Sugiri Sancoko, Wabup Lisdyarita beserta jajaran Forkopimda, Senin (9/8/2021). 

Kegiatan diawali dengan pembacaan serangkaian doa, tahlil dan diakhiri dengan prosesi tabur bunga di pusara makam Adipati Batoro Katong, Ki Ageng Mirah, dan Patih Seloaji. 

Ziarah dilakukan sebagai bentuk takzim kepada para pendahulu dan mengingat jasa-jasa mereka bagi generasi sekarang.

Batoro Katong merupakan pendiri Ponorogo dan juga Adipati pertama di Ponorogo. 

Sejarah Bathoro Katong Pendiri Kadipaten Ponorogo
Menurut Babad Ponorogo (Purwowidjoyo;1997), Raden Katong sampai di wilayah Wengker. Kemudian memilih tempat yang memenuhi syarat untuk pemukiman ( yaitu di dusun Plampitan Kelurahan Setono Kecamatan Jenangan sekarang). 

Walau dengan situasi, kondisi penuh hambatan, tantangan, silih berganti, Raden Katong, Selo Aji, dan Ki Ageng Mirah beserta pengikutnya berupaya mendirikan pemukiman. 

Sekitar 1482 M konsolidasi wilayah mulai dilakukan. Tahun 1482 – 1486 M, sedikit demi sedikit kesulitan dapat diatasi dengan pendekatan kekeluargaan oleh Ki Ageng Kutu dan seluruh pendukungnya ketika itu mulai membuahkan hasil.

Didukung semua pihak, Bathoro Katong (Raden Katong) mendirikan Kadipaten Ponorogo pada akhir abad XV, dan menjadi adipati yang pertama.

Kadipaten Ponorogo berdiri pada tanggal 11 Agustus 1496 Masehi, tanggal inilah yang kemudian ditetapkan sebagai hari jadi kota Ponorogo. 

Penetapan tanggal dari kajian mendalam atas dasar bukti peninggalan benda-benda purbakala di daerah Ponorogo dan sekitarnya, juga mengacu pada buku Hand book of Oriental History, sehingga dapat ditemukan hari wisuda Bathoro Katong sebagai Adipati Kadipaten Ponorogo.

Batoro Katong adalah pendiri Kadipaten Ponorogo yang selanjutnya berkembang menjadi Kabupaten Ponorogo.

Asal Usul Nama Ponorogo
Mengutip buku Babad Ponorogo karya Poerwowidjojo (1997). Diceritakan, bahwa asal-usul nama Ponorogo bermula dari kesepakatan dalam musyawarah bersama Raden Bathoro Katong, Kyai Mirah, Selo Aji dan Joyodipo pada hari Jum’at saat bulan purnama, bertempat di tanah lapang dekat sebuah gumuk (wilayah katongan sekarang). 

Didalam musyawarah disepakati bahwa kota yang akan didirikan dinamakan “Pramana Raga”yang akhirnya lama-kelamaan berubah menjadi Ponorogo.

Pramana Raga terdiri dari dua kata: Pramana yang berarti daya kekuatan, rahasia hidup, permono, wadi sedangkan Raga berarti badan, jasmani. 

Kedua kata tersebut dapat ditafsirkan bahwa dibalik badan, wadak manusia tersimpan suatu rahasia hidup (wadi) berupa olah batin yang mantap dan mapan berkaitan dengan pengendalian sifat-sifat amarah, aluwamah, shufiah dan muthmainah. 

Manusia yang memiliki kemampuan olah batin yang mantap dan mapan akan mnempatkan diri dimanapun dan kapanpun berada. (Sumber: ponorogo.go.id)

0 komentar:

Posting Komentar