Senin, 20 September 2021

Istimewanya Desa Wisata Sabdodadi Bantul Dipromosikan di Times Square New York



Kabupaten Bantul menjadi perwakilan pertama daerah dari Indonesia yang mempromosikan diri melalui media elektronik di Times Square New York, Amerika Serikat. 

Bupati Bantul H. Abdul Halim Muslih mengapresiasi langkah Viral Blast Global yang mempromosikan potensi Desa Sabdodadi sebagai Desa Mandiri Budaya di Bantul. Viral Blast Global pun menyerahkan dana CSR senilai Rp 100 juta pada Desa Wisata Sabdodadi. 

"Memang kita ingin mengembangkan pariwisata tidak hanya wisata alam, wisata buatan, tapi juga wisata budaya," terang Bupati.



Desa Sabdodadi terletak di Kecamatan Bantul dengan Luas 232,2 Ha. Terbagi menjadi 5 wilayah pedukuhan dengan 38 RT, yaitu Wilayah Neco, Manding, Kadibeso, Dukuh, dan Keyongan. 

Desa Sabdodadi merupakan Desa Budaya sekaligus Desa Wisata. Desa tersebut sebagai pusat perajin kulit, tepatnya di Dusun Manding sehingga semakin terkenal di dalam maupun di luar negeri.

Selain itu, Desa Sabdodadi ditetapkan menjadi Desa Budaya karena terdapat berbagai aspek budaya yang sampai saat ini masih tetap terpelihara sangat baik.  

Berkembangnya sistem peraturan pemerintah, Desa Sabdodadi resmi mendapatkan SK Gubernur pada tahun 2017 sebagai Desa Budaya.

Bagi Pemerintah Kabupaten Bantul, kebudayaan bukanlah masa lalu, tapi potensi masa depan. Eksistensi desa budaya harus terus diuri-uri dan diurip-uripi, dilestarikan dan dikembangkan agar desa budaya mampu bertahan di era modernisasi yang semakin mendesak tradisi yang kita miliki, terang Bupati Bantul.

"Oleh karena itu kami masyarakat Kabupaten Bantul berdoa semoga Viral Blast Global akan semakin berkembang, semakin mengedukasi dan semakin banyak memberi manfaat bagi masyarakat, sebagai platform edukasi manajemen keuangan," ujarnya, dilansir dari situs Pemkab Bantul.



Bupati menambahkan apa yang dilakukan Viral Blast Global tidak hanya mendukung kegiatan yang bersifat finasial saja namun juga mempunyai komitmen terhadap tradisi dan budaya bangsa yang luhur serta pengembangan ekonomi kerakyatan salah satunya industri kreatif.

Di Kabupaten Bantul, urutan produk domestik regional bruto yang pertama adalah sektor industri termasuk didalamnya industri kreatif. Urutan kedua pertanian dan yang ketiga pariwisata. 

Pada 2017 Kabupaten Bantul ditetapkan Badan Ekonomi Kreatif Nasional sebagai kabupaten kreatif kriya terkuat di Indonesia. Berbagai produk ekonomi kreatif dapat ditemukan di tiap Kapanewon (setara kecamatan) di Kabupaten Bantul. Kerajinan gerabah di Kasongan, kerajinan kulit di Manding dan batik di Giriloyo Imogiri serta masih banyak lagi. 

Bantul memiliki keindahan alam dan budayanya, Pemkab terus memperkuat dengan jargon Keserasian 'Keharmonisan Antara Alam dan Budayanya'. 

Kabupaten Bantul memiliki sekitar 257 deatinasi wisata berbasis budaya, alam dan buatan, 43 desa wisata, 10 desa budaya, 9 rintisan desa budaya, 16 museum, 1200 kelompok seni budaya, 75 sentra UKM dan sekitar 49.700 UMKM dan masih banyak lagi potensi-potensi lain yang menjadi produk andalan setempat yang tersebar di 17 Kapanewon.

Untuk mendorong potensi agar bangkit dan bergerak kembali dalam situasi krisis saat ini, salah satu hal yang dilakukan Pemkab Bantul dengan melakukan akselerasi pelaksanaan vaksinasi bagi para pelaku dalam ruang lingkup kegiatan usaha. Saat ini Kabupaten Bantul sudah turun level PPKM ke level 3 terang Bupati Abdul Halim.

Bantul salah satu kabupaten di provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dengan populasi 954.706 jiwa pada 2020 berdasarkan data Kemendagri. Bantul dijuluki Kota Geplak, Kota Gerabah, Bumi Projotamansari, Sahara van Java dengan  motto: 'Bantul Projotamansari'.

Banyak wisata alam menarik yang ditawarkan Kabupaten Bantul seperti pantai, goa, air terjun, hutan Pinus, desa wisata, pemakaman Imogiri, pasar seni, wisata sejarah, kirab budaya dan sebagainya.

Tak hanya Desa Wisata Sabdodadi, beberapa desa di Bantul juga diperkenalkan diantaranya; Desa Wisata Kasongan, di Kasihan (penghasil gerabah). Desa Wisata Pundong, di Pundong (penghasil gerabah). Desa Wisata Pucung, di Imogiri (penghasil kerajinan kulit). Desa Wiaata Gendeng, di Kasihan (penghasil kerajinan kulit, terutama wayang). 

Desa Wisata Krebet, di Pajangan (penghasil kerajinan kayu, termasuk topeng). Desa Wisata Giriloyo, di Imogiri (penghasil batik). Desa Wisata Wijirejo, di Pandak (penghasil batik, salah satu batik terkenal adalah Batik Bantul). Desa Wisata Manding, di Bantul (penghasil kerajinan kulit untuk barang sehari-hari, contohnya tas, jaket, sandal dan sebagainya). Dilansir dari Pemkab Bantul.

0 komentar:

Posting Komentar