Tim kontingen dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) bidang riset dan pengembangan roboboat kembali menorehkan prestasi dalam Kontes Kapal Cepat Tak Berawak Nasional (KKCTBN) 2021 yang digelar di Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), 21 – 23 Oktober 2021.
Dalam kompetisi tahunan berskala nasional ini, tim ITS berhasil memboyong sembilan kejuaraan di lima kategori yang berbeda.
Pada ajang bergengsi yang diselenggarakan Pusat Prestasi Nasional (Puspresnas) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) ini, delapan tim ITS berhasil keluar sebagai juara di beberapa kategori yang beberda.
Pada lomba katgeori Desain Kapal Selam Autonomous, juara pertama berhasil diraih oleh tim Nawasena ITS, juara ketiga diraih oleh tim Banyubramanta ITS, dan juara harapan satu diraih oleh tim DNA Osten ITS.
Untuk kategori lomba Desain Kapal Patroli Pesisir Pantai, tim Nawasena kembali berhasil mendapat juara pertama dan tim DNA Hydrone ITS meraih juara harapan dua.
Dalam kategori lomba Desain Kapal Patroli Laut Lepas Autonomous, tim Nawasena berhasil keluar sebagai juara kedua. Sedang pada lomba kategori poster, tim Nawasena kembali berhasil keluar sebagai juara pertama.
Lebih lanjut, untuk perlombaan kategori Pembuatan dan Performa Prototipe Kapal Patroli (Fuel Engine Remote Control/FERC), tim Barunastra ITS berhasil sebagai juara ketiga.
Pada kategori Pembuatan dan Performa Protoype Kapal Patroli Laut Lepas (Electric Remote Control/ERC), tim DNA Hydrone keluar sebagai juara harapan satu. Terakhir, tim Barunastra berhasil mendapatkan penghargaan di kategori Fun Battle Kapal FERC.
Gelaran KKCTBN 2021 sendiri mengusung tema Inovasi Kemaritiman Melalui Teknologi Digital untuk Mendukung Kemandirian Pertahanan dan Keamanan Nasional.
Berbeda dari tahun sebelumnya, konsep perlombaan kali ini berkaitan dengan inovasi teknologi kapal militer, pembuatan prototipe persenjataan torpedo, dan misil.
General Manager (GM) Tim Nawasena ITS Anak Agung Madya Kusuma Dewa mengungkapkan, persiapan timnya telah dilakukan sejak Juni 2021 lalu. Hal-hal yang dipersiapkan antara lain pengerjaan full-paper, pengerjaan poster, dan persiapan presentasi final.
“Walau kami harus bekerja sama dalam jarak jauh, namun itu bukan menjadi halangan besar bagi tim (Nawasena, red),” ungkap mahasiswa Departemen Teknik Sistem Perkapalan ini.
Pemuda yang akrab disapa Madya ini juga mengatakan bahwa tim Nawasena sempat mengalami beberapa kendala pada penilaian manuvering kapal dan pembuatan video animasi untuk kebutuhan presentasi.
“Kami memiliki waktu yang terbilang banyak, sehingga mampu mengatasi permasalahan ini dengan baik,” tuturnya.
Pada kesempatan yang sama, GM Tim Barunastra ITS Andreas Raja Goklas Sitorus juga turut menyampaikan bahwa persiapan dari Tim Barunastra memakan waktu kurang lebih enam bulan.
Persiapan dilakukan mulai dari pengumpulan riset dan desain prototipe untuk proposal, pembuatan laporan kemajuan, pembuatan prototipe, hingga penyusunan strategi untuk menyelesaikan setiap misi yang ada dalam tiap kategori perlombaan.
Andreas menambahkan bahwa tim Barunastra juga menghadapi beberapa kendala secara teknis seperti hull kapal yang sempat mengalami kebocoran, komponen elektronik yang terkena air, situasi saat kapal lost control secara tiba-tiba, dan kendala dalam menentukan akurasi mesin lainnya.
“Semua dapat teratasi dengan baik berkat semangat pantang menyerah dan kerja sama tim,” ucapnya penuh syukur.
Lebih lanjut, GM tim Banyubramanta ITS Afrizal Pradana Firmansyah menjelaskan bahwa timnya sendiri melakukan persiapan sejak Mei 2021.
Persiapan yang dilakukan ialah riset mengenai kapal selam yang digunakan dalam sektor pertahanan dan keamanan, gambaran desain dan perhitungan bagian-bagian kapal selam, penulisan laporan, serta persiapan presentasi.
Menurut mahasiswa yang kerap disapa Ichang ini, kendala terbesar yang dialami selama melakukan persiapan ialah sulitnya berkomunikasi jarak jauh di masa pandemic. Selain itu, sulit menemukan informasi mendetail mengenai spesifikasi kapal selam yang cocok digunakan dalam sektor pertahanan dan keamanan.
“Hambatan tersebut mampu kami atasi dengan baik dan juga tak terlepas dari bantuan pembimbing kami,” ungkap mahasiswa Departemen Teknik Elektro ini.
Terakhir, perwakilan pembina tim KKCTBN ITS Dr Rudy Dikairono ST MT menyampaikan ucapan selamat kepada seluruh tim ITS yang sudah mengorbankan waktu dan tenaganya dalam kompetisi ini. Dosen Departemen Teknik Elektro ini juga mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada seluruh pembina yang bertugas dan pihak-pihak ITS yang memberi dukungan.
“Harapannya, tim-tim Indonesia mampu melebarkan sayapnya hingga ke kancah internasional,” tuntasnya optimistis. (Red)
0 komentar:
Posting Komentar