Pembelajaran Bahasa Mandarin telah menjadi kebutuhan bagi pendidikan di Indonesia. Oleh karenanya, Kedutaan Besar Republik Indonesia Beijing bekerja sama dengan Center for Language Education and Cooperation (CLEC) Kementerian Pendidikan Republik Rakyat Tiongkok mengadakan Pelatihan Metode Pembelajaran Bahasa Mandarin Inovatif bagi Dosen Bahasa Mandarin, mulai 27 Oktober 2021 hingga 4 November 2021.
Dalam pelaksanaannya, KBRI Beijing menggandeng Universitas Ma Chung menjadi moderator dan fasilitator dalam rangkaian pelatihan ini.
“Saat ini, KBRI Beijing memiliki banyak program untuk mendukung pembelajaran Bahasa Mandarin, riset, alih teknologi antara Tiongkok dan Indonesia,” terang Yaya Sutarya, Atase Pendidikan dan Kebudayaan KBRI Beijing.
Berbagai program itu antara lain; akselerasi layanan, bantuan untuk students’ mobility, Program Pendidikan Bahasa Indonesia/BIPA, Pusat Studi, pemberian beasiswa, pendidikan vokasi, dan lain sebagainya.
"Untuk pelatihan ini, KBRI bekerja sama dengan Kementerian Pendidikan RRT melalui CLEC, dimana mereka sudah sangat berpengalaman dalam memberikan berbagai metode pengajaran Bahasa Mandarin yang inovatif,” jelas Yaya Sutarya.
Tiongkok sedang mengembangkan kebijakan dan peta jalan pendidikan tinggi yang komprehensif untuk memperkuat 100 pendidikan teratasnya. "Jika Indonesia memerlukan bantuan riset, maka hubungilah kami dan kami akan siap membantu untuk memfasilitasi,” imbuh Yaya Sutarya.
Wakil Duta Besar Republik Indonesia untuk Republik Rakyat Tiongkok, R. Dino Kusnadi mengatakan Tiongkok merupakan negara maju, dan KBRI mendukung setiap usaha pendidikan Indonesia untuk mengakses pendidikan dari Tiongkok.
Dirjen Pendidikan Tinggi Kemdikbudristek, Prof. Nizam juga memberikan arahan kepada 103 dosen Bahasa Mandarin yang berasal dari 40 universitas di Indonesia.
Rektor Ma Chung Murphin Joshua Sembiring saat membuka acara secara daring tepat pukul 9 pagi, 27 Oktober 2021, Pelatihan Metode Pembelajaran Inovatif, menjelaskan tentang sejarah Ma Chung yang berdiri pada 7 Juli 2007.
Namun, the spirit of Ma Chung telah berkobar pada tahun 1946. Kala itu, di Kota Malang terdapat Sekolah Menengah Tionghoa yang terkenal dengan prestasi akademik maupun non-akademik, gotong royong, dan solidaritasnya.
Universitas Ma Chung didirikan oleh para alumni sekolah Ma Chung, yang memiliki falsafah: kalau minum air, jangan lupa sumbernya. Kalau sudah sukses, balas budi kepada kampung halamannya.
Menghidupi spirit Ma Chung sejati, para alumni senior telah merajut jejaring yang kuat, dimana setiap individu berbagi kebesaran dan kelimpahannya, menjadi inspirasi dan suri tauladan bagi generasi mereka selanjutnya untuk turut mengobarkan semangat berbagi serta berkontribusi terhadap bumi pertiwi.
Universitas Ma Chung memiliki cita-cita luhur untuk mendidik generasi muda yang siap menunjukkan karya nyata di tingkat global. Oleh karena itulah, Universitas Ma Chung mengedepankan kompetensi Trilingual serta pendidikan karakter di samping pembangunan kompetensi akademik dan profesionalnya.
"Sungguh merupakan suatu kehormatan dan kebanggaan bahwa Universitas Ma Chung dapat turut berpartisipasi secara aktif dalam kegiatan ini. Kegiatan yang sangat penting, yang bisa mengakselerasi pembelajaran Bahasa Mandarin di Indonesia," ujar Rektor Ma Chung mengapresiasi Kedutaan Besar Republik Indonesia Beijing, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan dan Pendidikan Tinggi, serta Center for Language Education and Cooperation, Ministry of Education, People’s Republic of China.
0 komentar:
Posting Komentar