Perkumpulan Marga Ku Surabaya Jatim menggelar pelantikan pengurus, sekaligus merayakan Tjong Chiu Pia dengan dihadiri ratusan anggota dan tamu undangan.
Acara digelar di Bima Restaurant Surabaya, diawali dengan seluruh hadirin menyanyikan lagu Indonesia Raya dilanjutkan lagu Mars Marga Ku yang dipandu oleh Paduan Suara Perkumpulan Marga Ku, tepat pukul 11 siang hingga selesai, pada Kamis 28 September 2023.
Ku Pao Ci (古宝基) Ketua Perkumpulan Marga Ku Surabaya Jatim (东爪哇泗水古氏宗亲会) Periode I, dalam sambutannya menyampaikan bahwa ia telah menjadi ketua selama 18 tahun dan waktunya pensiun.
Ku Pao Ci mengaku tak ingin pergi, karena persahabat yang mendalam dengan seluruh anggota. Melalui suka duka bersama, selama 18 tahun mewujudkan tujuan suci perkumpulan.
Ku Pao Ci berharap adanya regenerasi untuk memajukan perkumpulan. Walau telah pensiun, Ku Pao Ci tetap peduli dengan perkumpulan. Ia pun mengucapkan terima kasih.
Selanjutnya Ku Pao Ci menyerah bendera dan surat pengukuhan kepada ketua baru Sindodinata Koeswandi (古燊连).
Kemudian Sindodinata Koeswandi selaku Ketua Perkumpulan Marga Ku Surabaya Jatim Periode II melakukan pelantikan pengurus baru.
Pada kesempatan itu, Sindodinata mengucapkan terimakasih kepada seluruh hadirin juga kepada mantan Ketua Ku Pao Ci yang telah 18 tahun memimpin.
Sindodinata berharap pengurus baru memberikan pelayanan terbaik untuk Perkumpulan Marga Ku.
Sindodinata juga menjelaskan bahwa kegiatan Perkumpulan Marga Ku banyak, di antaranya; karaoke, ping pong, line dance dan membantu anggota yang membutuhkan.
Hadir dalam kegiatan Novi Basuki yang menyampaikan pandangannya perlunya belajar Bahasa Mandarin di era sekarang.
Novi mengungkapkan muda mudi Tionghoa lebih menyukai bahasa Jepang, Korea dan Inggris dibanding bahasa Mandarin yang dirasa sulit. Padahal mereka seharusnya belajar bahasa Mandarin, karena sebagai identitas.
"Sekarang belajar bahasa Mandarin sudah banyak diajarkan di internet, sekolah, kursus, jadi tidak ada alasan mengatakan sulit," ujarnya.
Bahkan, Novi pun mengungkapkan memiliki anak balita yang dibiasakan berbicara bahasa Mandarin dalam keseharian.
Novi berujar bahwa Bahasa Mandarin penting, seiring dengan kemajuan Tiongkok saat ini. Ia berharap muda mudi Tionghoa bisa berbahasa Mandarin, karena sebagai identitas.
Sekadar diketahui Novi Basuki adalah seorang penulis, peneliti, dan pakar Islam di Tiongkok, juga dikenal dengan nama Wang Xiaoming (王小明).
Novi Basuki pemuda kelahiran Situbondo merupakan lulusan S1, S2, dan S3 di Tiongkok yang memfokuskan perhatiannya pada politik, agama, sejarah, dan hubungan luar negeri Republik Rakyat Tiongkok dengan Indonesia.
Acara dilanjutkan dengan pengukuhan Dewan Kehormatan dan Penasihat. Dilanjutkan dengan pemberian piagam yang terbuat dari akrilik untuk ketua dan wakil ketua pengurus periode I. Rangkaian kegiatan diakhiri dengan foto bersama.
Sepanjang acara diisi dengan lagu lagu dan tarian yang dibawakan oleh anggota. Sembari mengikuti jalannya acara, hadirin juga menikmati beragam hidangan istimewa yang disajikan panitia Marga Ku.
0 komentar:
Posting Komentar