Yayasan Pendidikan Cheng Hoo Indonesia melakukan MoU dengan Confucius Institute (IC) dan Unesa untuk mengembangkan pendidikan bahasa Mandarin. Dalam acara itu juga dilakukan peresmian Titik Ajar Pertama Confucius Institute dan Unesa, di SD Islam Cheng Hoo Surabaya.
Kegiatan dilaksanakan di halaman Masjid Cheng Hoo Surabaya, tepat pukul 10 siang, Kamis 18 Juli 2024, Dihadiri pengurus Yayasan Haji Muhammad Cheng Hoo Indonesia (YHMCHI), PITI Jatim, tokoh masyarakat Tionghoa Surabaya, perwakilan PWNU, PW Muhammadiyah Jatim, Konjen RRT di Surabaya, perwakilan Pemkot Surabaya, dan lain lain.
H. Abdullah Nurawi Ketua YHMCHI menyampaikan bahwa SD Islam Cheng Hoo satu satunya sekolah berbasis agama Islam di Surabaya yang memasukkan pelajaran Bahasa Mandarin dalam pengajaran.
"Yayasan menggandeng Unesa dan Confusius Institute untuk memberikan bimbingan secara khusus dalam pembelajaran bahasa Mandarin, sehingga anak-anak lebih menguasai bahasa Mandarin dalam kehidupan sehari-hari," jelas Nurawi.
https://youtu.be/a6WezEI67Ew?si=FZJ5VfXYXtG7r2Ce
Lebih lanjut, Nurawi mengatakan saat ini bahasa Mandarin menjadi bahasa internasional berperan mendorong terciptanya hubungan komunikasi yang baik dan menjadi jembatan antara Indonesia Tiongkok, serta menjadi bukti akulturasi nyata yang dapat memberikan pesan tentang toleransi dan keharmonisan.
"Bahasa Mandarin berperan sebagai penghubung mempelajari sosial budaya, ekonomi dua negara," jelas Nurawi dan mengucapkan terima kasih kepada Confusius Institute dan Unesa.
Mr. Yang Yuan Direktur Confucius Institute Perwakilan Tiongkok menyampaikan kerjasama ini untuk
memenuhi kebutuhan para siswa SDI Cheng Hoo terhadap budaya Tiongkok dan keinginan belajar bahasa Mandarin.
Confusius Institute akan membekali SDI Cheng Hoo dengan kursus bahasa Mandarin berkualitas tinggi dan kegiatan budaya Tiongkok yang beradab.
"Kami akan menyumbangkan buku buku di SDI Cheng Hoo dan merevitalisasi perpustakaan bahasa Mandarin untuk membantu mereka belajar bahasa Mandarin agar lebih baik," pungkasnya.
Hermawan Santoso Ketua Yayasan Bhakti Persatuan mengucapkan selamat diresmikannya Titik Ajar Pertama Confucius Institute dan Unesa di SD Islam Cheng Hoo Surabaya.
"Bahasa Mandarin sangat dibutuhkan oleh perusahaan dan sekolah sekolah yang harus didukung semua pihak, sehingga program pendidikan itu bisa sukses," ujarnya dan berharap kerjasama Indonesia Tiongkok terus membaik.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Surabaya Ir. Yusuf Masruh, M.M mengucapkan selamat dan berkah dengan kerjasama dua belah pihak.
Gus Yusuf Perwakilan PWNU Jatim menegaskan bahwa penguasaan bahasa asing sangat diperlukan untuk generasi muda di Indonesia, karena sebagai pintu masuk era masyarakat global.
Ir. Tahmid Masyhudi Perwakilan PW Muhammadiyah Jatim mengatakan bahwa IC, Unesa berkolaborasi membina generasi masa depan untuk memahami bahasa Mandarin sebagai bahasa internasional.
"Ini langkah positif. Masjid Cheng Hoo tempat berkumpulnya semua golongan," ujarnya.
Sementara itu, Indah Kurnia Anggota DPR RI Komisi XI menegaskan bahwa
berkomunikasi secara aktif dengan menguasai bahasa secara baik bisa memenangkan dunia dari segala aspek.
Syafi'ul Anam, Ph.D. Dekan Unesa Fakultas Bahasa dan Seni mengapresiasi dilakukannya kerjasama harmonis Unesa melalui CI dengan SDI Cheng Hoo, sebagai simbul toleransi dan akulturasi nyata.
"Titik ajar CI di SDI Cheng Hoo sejalan dengan misi Unesa mewujudkan keberagaman budaya. Unesa secara terus menerus melakukan pengabdian melalui kegiatan nyata dan berkelanjutan," kata Saiful yang mengajak masyarakat mendukung kerjasama ini untuk memajukan pendidikan bahasa Mandarin bagi peserta didik.
Konjen RRT di Surabaya Mr. Xu Yong menyampaikan selamat atas peresmian titik ajar CI dan Unesa program bahasa Mandarin di SDI Chenghoo.
"Persahabatan antara masyarakat Tiongkok dan Indonesia terjalin lama. Dalam beberapa tahun ini dibawah kepemimpinan kedua kepala negara berkomunikasi antara Indonesia Tiongkok sangat erat dan mencapai hasil nyata, sehingga antusiasme masyarakat Indonesia belajar bahasa Mandarin sangat tinggi," terang Xu Yong.
"Pertukaran antar masyarakat menjadi jembatan saling memahami kedua negara. Dengan pembukaan titik ajar CI dan Unesa di SDI Cheng Hoo bisa menciptakan pembelajaran bahasa Mandarin bagi para siswa di sini. Diharapkan CI dan Unesa bisa menggunakan berbagai cara mengajar bahasa Mandarin di SDI Cheng Hoo sehingga kelak anak anak dapat memberi sumbangsih untuk dua negara," harapnya.
Selanjutnya dilakukan penandatanganan MoU dilakukan oleh Ketua Yayasan Pendidikan Cheng Hoo Indonesia (YPCHI) Hj Siti Fatimah Sukri, Syafi'ul Anam, Ph.D. Dekan Unesa Fakultas Bahasa dan Seni, Sueb, S.Pd., M.Pd. Direktur Confucius Institute Perwakilan Indonesia, dan Mr. Yang Yuan Direktur Confucius Institute Perwakilan Tiongkok.
Kemudian secara bersama meresmikan peresmian titik ajar bahasa Mandarin CI dan Unesa di SDI Cheng Hoo.
Dilanjutkan HMY Bambang Sujanto pendiri Masjid Cheng Hoo Surabaya menyerahkan penghargaan kepada Konjen RRT di Surabaya, CI dan Unesa.
Dalam acara itu juga dikukuhkan Heru Budi Hartono, Alim Markus, Sudomo Mergonoto dan Novi Basuki sebagai Ketua Kehormatan Yayasan Pendidikan Cheng Hoo Indonesia (YPCHI).
Heru Budi Hartono Direktur PT HWT ini berharap pembangunan SDI Cheng Hoo cepat selesai guna memperlancar proses belajar mengajar.
Novi Basuki Penulis, Peneliti, Pakar Islam di Tiongkok menyampaikan pembekalan bahasa Mandarin sangat penting untuk mengenal kedua negara.
"Dengan bahasa Mandarin ini, saya yakin ke depannya akan makin banyak orang Indonesia yang lebih paham dan lebih bisa melihat secara menyeluruh tentang Tiongkok sebagai negara, maupun Tionghoa sebagai bangsa. Pun sebaliknya, ketika makin banyak orang Tiongkok belajar bahasa Indonesia bisa melihat Indonesia secara menyeluruh, sehingga hubungan kedua bangsa makin sehat, makin memberikan keuntungan," tegasnya.
Sueb, S.Pd., M.Pd. Direktur Confucius Institute Perwakilan Indonesia mengatakan dalam kerjasama ini pihak CI dan Unesa akan mengirimkan guru guru native Tiongkok untuk mengajar di SDI Cheng Hoo.
0 komentar:
Posting Komentar