Wali Kota Tri Rismaharini berusaha agar para seniman Surabaya tetap eksis di tengah pandemi Covid-19. Bila sebelumnya pagelaran seni budaya digelar di gedung kesenian kini secara virtual melalui channel YouTube maupun Instagram Bangga Surabaya, Sapawargasby dan Disbudpar Kota Surabaya.
Jika kemarin Risma bergabung bersama grup kesenian Ludruk Cak Kartolo dan Cak Kirun. Sekarang bermain apik dalam Drama Resolusi Jihad yang menggabungkan seni drama, musik, tari dan sentuhan ludruk.
Pertunjukan bertepatan dengan peringatan Hari Santri Nasional 2020, mengambil cerita resolusi jihad para kyai dan ulama di Kota Surabaya pada 22 Oktober 1945. Yakni perjuangan melawan kedatangan tentara Sekutu dan Belanda di bumi Indonesia yang baru saja merdeka.
Wali Kota Surabaya bersama Forkopimda Surabaya ambil bagian dalam pertunjukan dengan berbagai peran. Seperti Kapolrestabes Surabaya sebagai Polisi Istimewa M Jasin, Kapolres Tanjung Perak sebagai Pemimpin Laskar Putri Dinoyo, Kepala Kejaksaan Negeri Surabaya sebagai Kyai Haji Abdul Wahab, Danrem 084 sebagai Bung Tomo, dan Wali Kota Surabaya berperan sebagai Mbok Dar yakni koordinator dapur umum dalam perang Surabaya.
"Lek berjuang iku kudu maju terus! Harus semangat! Gak oleh menyerah!" ujar Risma melakonkan sosok Mbok Dar ketika menyemangati Arek-Arek Suroboyo yang akan berjuang melawan tentara kolonial.
Wali Kota Surabaya maupun Forkopimda melakonkan Drama Resolusi Jihad dengan baik dan mendapat apresiasi warganet. Drama digelar di halaman Tugu Pahlawan dengan pemandangan sorot lampu warna warni yang indah di malam hari.
0 komentar:
Posting Komentar