Koko Cici sebagai Duta Budaya Tionghoa, Duta Pariwisata dan Duta Sosial yang baru pertama kalinya di gelar di Jatim. Grand Final diikuti 10 pasang finalis disaring lagi menjadi 6 pasang finalis, kemudian terpilihlah Koko Jatim 2020 Ansell Benedy dan Cici Jatim 2020 Jesslyn Callista.
Acara Grand Final Koko Cici Jatim 2020 digelar di Graha Unesa dengan penerapan protokol kesehatan ketat, malam 28 Nopember 2020.
Malam itu juga diumumkan Runner-up Koko Reza Adhiatma dan Cici Evelina Witanama. The Most People's Choice : Koko Christian Jaden S dan Cici Kelly Kenina. Pembaca Favorit DI's Way : Koko Christian Tanu Wijaya dan Cici Kelly Kenina. Para finalis sebelumya mengikuti karantina selama dua hari.
Ellen Theodora Ketua Umum Ikatan Koko Cici Indonesia (IKOCI) mengatakan pemilihan Koko Cici telah berjalan 18 tahun yang pertamakali diadakan di Jakarta Barat pada 2002.
Kemudian berkembang dan diikuti 10 Provinsi di Indonesia yakni DKI Jakarta, Sumatera Selatan, Riau, Lampung Jawa Barat, Yogyakarta, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tengga Timur, Sulawesi Selatan dan kini Jawa Timur. Koko Cici dibawah naungan IKOCI Indonesia merupakan sayap Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia (PSMTI).
"Hingga saat ini, Koko Cici sebagai Duta Budaya Tionghoa, Duta Pariwisata, dan Duta Sosial masih aktif. Kami berharap terus bertambah provinsi yang bergabung memajukan budaya Tionghoa dan pariwisata. Generasi muda memiliki peranan penting majunya sebuah bangsa," ujarnya.
Koko Cici dinilai dari behavior, brain, beauty dan talent yang dapat memberikan kontribusi bagi sekitarnya. Lebih lanjut Ellen mengatakan pemilihan Koko Cici nasional dilaksanakan pada 2016 dan 2018. Seharusnya 2020 diadakan namun tidak dilaksanakan, karena pandemi. Ellen pun mengucapkan selamat kepada 20 finalis yang nantinya bisa berkontribusi untuk Provinsi Jatim.
Sementara itu Dahlan Iskan selaku Pelindung dan Penasehat Koko Cici Jatim mengungkapkan pemilihan harus diadakan tahun 2020. Dahlan pun berharap Koko Cici Jatim berkompetisi di tingkat nasional dan bisa menang.
Wagub Jatim Emil Dardak yang datang bersama istri mengatakan masyarakat Tionghoa bagian dari elemen masyarakat yang ada di Jatim. Budaya Tionghoa berbaur menambah warna dalam masyarakat Jatim yang mengedepankan kebhinnekaan.
Koko Cici menjadi duta lebih mengenalkan nilai positif dari budaya Tionghoa kepada masyarakat Jatim sehingga semakin dekat satu sama lain, jelas Emil.
"Budaya Tionghoa memiliki jejaring luas di negara lain. Seperti kalau ada lomba menyanyi lagu Tionghoa diikuti tak hanya dari daerah tapi juga luar negeri. Ini hal positif membangun jejaring internasional," pungkas Emil Dardak.
David Herman Jaya Ketua PSMTI pusat mengatakan pemilihan Koko Cici Jatim yang perdana menjadi bukti pandemi tidak menghalangi semangat terus berkarya. Koko Cici sebagai duta memiliki pengetahuan terkait lingkup tugasnya dan katakter juga perilaku membawa nama besar PSMTI.
Koko Cici dapat melakukan fungsi sosial mempromosikan wisata dan budaya Tionghoa Indonesia. David Herman Jaya meminta 20 finalis pemuda Koko Cici terus membekali diri dengan pengetahuan, kemampuan, dan karakter. Koko Cici Jatim 2020 terus bersemangat mempelajari budaya nasional.
"Koko Cici Jatim 2020 menuju pemilihan Koko Cici Indonesia 2021 di Makassar. Kompetisi nasional ini menyatukan Koko Cici berbagai provinsi sebagai keluarga besar Indonesia", pungkasnya.
Ansell Benedy dan Jesslyn Callista Koko Cici Jatim 2020 mengaku tidak menyangka berhasil menang. Keduanya berjanji menjalankan tugas Koko Cici sebagai duta budaya Tionghoa, budaya pariwisata dan budaya sosial Jatim.
0 komentar:
Posting Komentar