Awalnya membuat kue lebaran yang menjadi ciri khas warga Jakarta, sejak 2007, dan empat tahun kemudian, Mak Juni mendapat pesanan kue keranjang dari seorang pemilik toko makanan.
Proses pembuatannya tidak lebih dengan kue yang dibuatnya. "Waktu itu menjelang Hari Raya Imlek," ungkapnya. Dan kue keranjang buatannya laris manis hingga laku 5 ton.
Mak Juni membuat kue bersama anak dan cucu selama delapan tahun. Pada hari biasa ia membuat satu ton per bulan. Namun jelang Imlek, ia membuat 15 ton kue keranjang.
Mereka mengolah kue keranjang di rumah yang saling berdekatan di Gang Rela Hati, Kalideres. Terlihat disana rak penuh berisi kue keranjang.
Kue keranjang sudah seharusnya diapresiasi oleh mereka yang bukan keturunan Tionghoa. Menurut Mak Juni, siapa saja bisa membuat dan memasarkannya. Bagi Mak Juni, kue keranjang selalu mempunyai arti lebih, karena telah membantu merekatkan dan mempersatukan keluarga.
Imlek 2021 jelas berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, akibat pandemi Covid-19 yang masih berlangsung. Meski begitu, Tahun Baru Imlek tetap dirayakan bersama keluarga terdekat dan menjadi kesempatan untuk saling menyapa meski harus tetap berjarak.
Selamat Tahun Baru Imlek, kiranya kekhawatiran dan kesulitan yang tengah dihadapi dapat segera tergantikan dengan kesenangan dan kebahagiaan. Sumber Berita & Foto: @DKIJakarta
0 komentar:
Posting Komentar