Selasa, 09 November 2021

Festival Wayang Bocah Surakarta Upaya Pelestarian Budaya



Festival Wayang Bocah 2021 digelar secara hybrid dengan pembatasan penonton offline dan pemberlakuan prokes yang ketat, dibuka Wakil Walikota Surakarta, Teguh Prakosa, di Gedung Wayang Orang Sriwedari, Minggu (7/11/21). 

Festival Wayang Bocah dilaksanakan Minggu dan Senin (7-8 November 2021) dimeriahkan 11 sanggar yang dibagi 2 hari pementasan di antaranya; Sanggar Langit Sanggar Pincuk, Sanggar Sang Citra, Sanggar Gedhong Kuning, Sanggar Gendewo Pinentang, Sanggar Metta Budaya, Sanggar Sarwi Retno Budaya, Semarak Candrakirana Art Center, Sanggar Soerya Soemirat GPH Herwasto Kusumo, Sanggar Girli, dan Sanggar Adanu Jumantono.

Teguh Prakosa mengapresiasi terselenggaranya Festival Wayang Bocah yang menjadi sarana serta upaya memperkenalkan dan mempertahankan budaya kepada anak-anak.

“Sekarang kita kenalkan, bangsa ini akan bisa berdiri tegak. Budaya dan tradisi yang ada ini wajib kita lestarikan dan dikembangkan untuk memperkuat identitas bangsa melalui eksistensi kebudayaan,” ujar Teguh Prakosa dan berharap Festival Wayang Bocah dapat menarik minat anak-anak dalam dunia seni dan pewayangan.

“Semoga melalui event ini, anak-anak dan generasi muda kita dapat tertarik dan berminat terjun di dunia seni tari dan wayang orang,” tambahnya.

Pada hari kedua, Wali Kota Gibran Rakabuming menyaksikan Festival Wayang Bocah hari ke-dua yang diselenggarakan Dinas Kebudayaan Kota Surakarta di Gedung Wayang Orang Sriwedari.

Gibran menjelaskan, event di Kota Surakarta akan diselenggarakan kembali dengan penonton terbatas. Event tersebut dapat men-trigger (pemicu) pertumbuhan ekonomi Di Kota Solo, jelasnya.

“Event-event budaya di Kota Solo kan kita genjot lagi, kita rutinkan lagi kita adakan dengan penonton yang mungkin masih terbatas, saya yakin ini nanti bisa menggugah, mentrigger pertumbuhan ekonomi di Kota Solo.”

Agus Santoso selaku Kepala Dinas Kebudayaan Kota Surakarta menjelaskan  kegiatan Festival Wayang Bocah dilaksanakan dengan prokes yang ketat, dan penonton yang terbatas dikarenakan Kota Solo masih berada di level 2. Festival Wayang Orang yang dilaksanakan  pelestarian budaya terutama untuk anak-anak. 

“Minimal kita ikut melestarikan (budaya), ini kan menjadi tongkat estafet kalau nanti parafrasenya sudah luas. banyak ini (peminatnya) kemarin tujuh sanggar hari ini empat sanggar,” Lanjut Agus.

Acara dilaksanakan secara offline dengan kuota terbatas, wajib menggunakan aplikasi peduli lindungi dan dapat disaksikan secara online/ hybrid melalui channel youtube Dinas Kebudayaan Surakarta, Pariwisata Solo dan Gibran TV. 

0 komentar:

Posting Komentar