Senin, 20 Desember 2021

Duta Tionghoa, Pariwisata dan Sosial, Koko Cici Jatim 2021 Terpilih Melalui Proses Ketat



Perhelatan Grand Final Koko Cici Jatim 2021 berlangsung meriah dan semarak di Graha Unesa, tepat pukul 3 sore, Minggu 19 Desember 2021. Acara dengan Prokes ketat dibuka dengan penampilan atraksi Satria Barongsai. 

Kemudian, seluruh hadirin menyanyikan Lagu Kebangsaan Indonesia Raya. Selanjutnya proses pemilihan dan tampilah 10 finalis Koko Cici Jatim 2021. Dalam acara itu, finalis Koko Cici tampil apik membawakan sebuah lagu.

Setelah melalui proses tanya jawab kepada semua peserta, dewan juri memutuskan Andrew Christian Juangta dinobatkan sebagai Koko Jatim 2021 dan Piniela Sutandi sebagai Cici Jatim 2021. 

Dahlan Iskan bersama Arumi Bachsin didampingi Koko Cici 2020 mengalungi selempang kemenangan Koko Cici 2021 yang bakal mengemban tugas sebagai Duta Budaya Tionghoa, Duta Pariwisata Jatim, dan Duta Sosial Jatim.

Dewan juri juga memilih Koko Cici Runner-up Jatim 2021, Koko Cici Favorit Jatim 2021,  Koko Cici Persahabatan Jatim 2021, dan Koko Cici Berbakat Jatim 2021.

Adapun Dewan Juri Koko Cici Jatim 2021 adalah Cici Ellen Theodora Ketua Ikatan Koko Cici Indonesia, Tommy Cahyo Gutomo Direktur Utama Harian Disway, Raka Abizar Yusro mewakili Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Jatim, Theresia mewakili PSMTI, dan Lily Yosicha Ketua Ketua Yayasan Indonesia Tionghoa Culture Centre Surabaya.

Koko Cici pun berhak mendapatkan hadiah berupa uang tunai, emas dan voucher dari Galery 24, tabungan emas dan voucher dari Pegadaian, goodie bag dari Jamu Iboe, goodie bag dari Prodia, dan voucher dari Jolie Moda.




Olivia Faida Ketua Ikatan Koci Jatim mengungkapkan Ikatan Koci Jatim sebagai tempat anak muda berkumpul mengembangkan diri sebagai Duta Budaya Tionghoa, Duta Pariwisata Jatim, dan Duta Sosial Jatim.

"Tahun ini merupakan pemilihan Koci Jatim kedua yang sebelumnya telah melalui proses seleksi. Dimulai pendaftaran dari Bulan Agustus. Audisi pada Bulan Oktober. Pembekalan offline dan online pada bulan November dan Bulan Desember adalah Grand Final," terang Olivia.

Masih penjelasan Olivia, para finalis telah melalui banyak pembekalan seperti budaya Tionghoa, bahasa Mandarin, public speaking, kepariwisataan Jatim, dan sebagainya.

Sebelum karantina offline, penyelenggara telah melakukan Prokes ketat, swab antigen, vaksinasi sesuai anjuran pemerintah. 

"Saya berharap para finalis dapat menerapkan ilmu yang didapat dalam kehidupan sosial, sehingga menjadi pribadi yang lebih baik dan berguna bagi lingkungan sekitar," harap Olivia dan mengucapkan terima kasih kepada para sponsor pendukung atas terselenggaranya acara.

Ellen Theodora Ketua Ikatan Koci Indonesia menyampaikan bahwa Koci didirikan 19 tahun lalu di Jakarta Barat tepatnya 2002. Koci sebagai organisasi non profit yang ingin terus berkarya sebagai Duta Budaya Tionghoa, Duta Pariwisata, dan Duta Sosial yang kini telah berkembang di 11 Provinsi yakni Sumatera Selatan, Riau, Lampung, Yogyakarta, NTB NTT, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Jabar, DKI Jakarta dan Jatim dibawah naungan Koci Indonesia merupakan sayap Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia (PSMTI).

Ellen pun berharap para finalis dapat berkontribusi aktif bagi lingkungan sekitar dan menggunakan proses saat ini sebagai bekal di masa mendatang.

Pepeng Putra Wirawan Ketua PSMTI Jatim mengatakan tahun depan seluruh Kabupaten/Kota di Jatim akan diikutkan Koci Jatim. Pepeng juga berharap Koci selalu mendampingi kegiatan PSMTI dalam hal pariwisata dan sosial.

Dahlan Iskan penggagas Koci Jatim mengakui Koci milik PSMTI dan waktu itu di Jatim belum berjalan, padahal di banyak provinsi, Koko Cici sudah 19 tahun berjalan. Dahlan menceritakan 2 tahun lalu, dirinya dan Lily Yosicha Ketua Yayasan Indonesia Tionghoa Culture Centre Surabaya meminta PSMTI mengadakan Koko Cici Jatim dan gayung pun bersambut. 

Mantan Menteri BUMN ini berharap peserta Koko Cici tahun depan makin banyak dari daerah. Dahlan juga mengucapkan terima kasih kepada panitia, karena penyelenggaraan Koko Cici Jatim meriah, lebih maju, seiring dengan melandainya Covid-19.

Dahlan juga menginformasikan 7 tahun terakhir Yayasan Indonesia Tionghoa Culture Centre Surabaya yang didirikannya setiap tahun memberangkatkan 350 siswa siswi untuk berkuliah di 9 perguruan tinggi di Tiongkok.

Istri Wagub Jatim, Arumi Bachsin Emil Dardak mengapresiasi penyelenggaraan Koko Cici Jatim yang semakin baik dari tahun lalu. Arumi menyampaikan perhelatan semacam ini juga banyak di Jatim seperti Raka Raki, Remaja Genre dari BKKBN, Duta Baca dan sebagainya.

Arumi mengatakan perhelatan ini sangat baik menjadi wadah komunitas unjuk prestasi bagi generasi muda. "Saya mengucapkan selamat kepada para peserta Koko Cici, jabatan ini sebagai amanah dan tanggung jawab pribadi yang lebih baik dan role model bagi lainnya," ujar Arumi.

Sementara itu, Koko Jatim 2021 Andrew berharap kedepannya Koci bisa menjadi literasi setiap muda mudi Indonesia dan dapat menjalan tugas sebagai Duta Tionghoa, Pariwisata dan Sosial.

Hal senada dikatakan Cici Jatim 2021 Piniela Sutandi bahwa ia akan melaksanakan program kerja yang diemban dan berharap Koci Jatim makin sukses, maju dan dikenal di ranah nasional maupun internasional. "Banyak kegiatan yang sudah menunggu kami," ujarnya.

Acara Koko Cici Jatim didukung oleh Pemprov Jatim, Harian Disway, Kapal Api, HWT Gold, Samator, Pegadaian, Galeri 24, Graha Unesa, Meratus, House of Lea, Lenmarc Mall, Prambanan Batik, dan sebagainya. 

0 komentar:

Posting Komentar