Senin, 10 Januari 2022

Enam Rumah Ibadah Universitas Pancasila Diresmikan Wapres Ma'ruf Amin



Pluralitas agama di Indonesia merupakan suatu keniscayaan yang harus disyukuri dan pelihara. Keberagaman ini, apabila dirawat dengan pengetahuan dan toleransi, maka akan menjadi kekayaan yang luar biasa yang jarang dimiliki oleh bangsa lain di dunia. 

Hal ini diungkap Wakil Presiden RI Ma’ruf Amin saat meresmikan enam rumah ibadah Universitas Pancasila, di Universitas Pancasila, Jakarta, Rabu (05/01/2022) kemarin.

“Toleransi adalah kuncinya. Toleransi membimbing kita pada moderasi beragama, sehingga terhindar dari fanatisme yang dapat mengarah pada fundamentalisme, radikalisme maupun ekstremisme,” tuturnya.

Lebih lanjut Wapres menyampaikan, toleransi di Indonesia bukan merupakan gagasan baru. Toleransi telah diperkenalkan oleh para pendiri bangsa sejak dahulu, salah satunya tercantum dalam Pancasila.

“Toleransi bukanlah gagasan baru. Toleransi telah menjadi warisan budaya adiluhung bangsa Indonesia yang telah hidup dan membersamai kita sejak ratusan tahun silam,” ujarnya.

Wapres menambahkan, Pancasila adalah titik temu antar berbagai latar belakang kemajemukan yang ada di tanah air. Pancasila lahir dari semangat untuk mempersatukan berbagai bentuk kemajemukan di tanah air, mulai dari budaya, bahasa, suku, etnis, hingga keberagaman agama.

Wapres menyampaikan pembangunan rumah ibadah agama-agama yang berdekatan pada satu area merupakan salah satu bentuk pengamalan nilai luhur Pancasila dalam mengokohkan toleransi antarumat. 

“Saya harapkan tidak hanya menjadi simbol toleransi dan cerminan sikap saling menghargai. Namun lebih dari itu, juga memudahkan koordinasi dan kerja sama lintas agama serta menjadi perekat persatuan bangsa,” ucapnya.

Wapres berpesan kepada seluruh civitas akademika Universitas Pancasila untuk dapat memanfaatkan rumah ibadah ini sebagai salah satu sarana dalam mewujudkan generasi unggul memiliki ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek), iman dan taqwa (imtaq), serta akhlak mulia,” tandasnya.

Universitas Pancasila membangun 6 rumah ibadah dari agama yang diakui di Indonesia. Peresmian oleh Wakil Presiden RI Ma'ruf Amin, disaksikan Menteri Agama RI Yaqut Cholil Qoumas, Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan, para Duta Besar dari negara- negara sahabat, dan pengusaha.

Inisiator pendirian 6 rumah ibadah adalah Ketua Pembina Yayasan Pendidikan dan Pembina Universitas Pancasila (YPP-UP) yakni Ir. Siswono Yudo Husodo. 

Latar belakang pemikirannya adalah sebagai Universitas yang menyandang nama besar Pancasila, maka sudah selayaknya sivitas akademikanya berkomitmen menjaga Pancasila, menjaga bangsanya, termasuk keberagamannya baik adat istiadat, budaya, bahasa dan agama.

Rektor Universitas Pancasila Edie Toet Hendratno mengatakan, "Bangsa ini telah meletakkan Pancasila sebagai Weltanschauung (pandangan dunia/Worldview) atau philosofische grondslag (dasar filsafat negara). Bangsa ini juga secara konsensus telah meletakan Pancasila sebagai dasar negara, merupakan pondasi adanya negara Indonesia." 

"6 rumah ibadah ini akan menjadi simbol
Rumah Keberagaman, tempat seluruh sivitas akademika dan masyarakat sekitar dapat membangun relasi keimanannya baik yang beragama Islam, Katolik, Protestan, Hindu, Buddha dan Konghucu.

Pembangunan keenam Rumah lbadah ini dilakukan secara gotong royong baik oleh internal Yayasan Pendidikan Dan Pembina Universitas Pancasila, Universitas Pancasila dan relasi-relasi Yayasan dan Universitas Pancasila. 

Rumah ibadah tersebut terdiri dari; Masjid AT-TAQWA, Gereja Protestan Grha Layanan Kristen, Gereja Katolik Santro Petrus, Vihara Dhamma Sasana, Pura Widya Santika dan Kelenteng Kebajikan Agung.

0 komentar:

Posting Komentar