Sabtu, 12 Februari 2022

Sri Sultan HB X Resmi Buka Pekan Budaya Tionghoa Yogyakarta XVII 2022 Lestari Budayaku Mewangi Negeriku Digelar Daring



Seperti tahun kemarin, penyelenggaraan Pekan Budaya Tionghoa Yogyakarta (PBTY) ke-XVII tahun 2022 digelar secara daring, selama lima hari yakni 11-15 Februari 2022. 

Selaku penyelenggara event  yakni Jogja Chinese Art and Culture Center (JCACC) mempersilahkan pemirsa menyaksikan melalui kanal Youtube PBTY CHANNEL.

PBTY merupakan pusat kegiatan seni, budaya dan kuliner yang secara khusus digelar untuk menyambut tahun baru Imlek ini dipusatkan di Ketandan, Malioboro.

Bekti Humas JCACC mengatakan penyelenggaraan PBTY dilakukan secara daring di tahun ini karena merabaknya Covid-19 varian Omicron. 

Selain juga mengikuti anjuran pemerintah soal imbauan kerumunan, karena berkaca pada penyelenggaraan tahun sebelumnya yang dilakukan secara langsung atau tatap muka, pengunjung pasti membludak dan sangat ramai sekali. 

"Jadi kita tetap pastikan bahwa penyelenggaraan PBTY tidak kehilangan esensi meski digelar secara daring," ujarnya, dilansir dari jogjaaja.com.

Sejumlah acara PBTY bertema Lestari Budayaku, Mewangi Negeriku ini menghiasi pagelaran di antaranya; webinar seputar perayaan Imlek, podcast shio Macan Air, festival barongsai, atraksi kepala naga atau liong, dan musik.

PBTY pada gelaran hari pertama, pukul 16.30, diawali laporan Antonius Simon Ketua pelaksana PBTY virtual mengucapkan selamat Tahun Baru Imlek dan terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung acara. 

Antonius mengatakan kegiatan diselenggarakan dengan menerapkan Prokes, menjaga jarak, memakai masker dan seluruh panitia menjalani tes swab antigen dinyatakan negatif. 

"Acara diharapkan dapat memberi kontribusi yang besar bagi masyarakat dalam kebudayaan, hiburan dan pendapatan daerah," harapnya.

Hal yang sama dikatakan Tendean Hari Setio Ketua Umum JCACC bahwa PBTY ke-XVII tahun 2022 terselenggara karena campur tangan berbagai pihak. Ia juga mengucapkan terima kasih kepada pemerintah dan dinas terkait.

Gubernur DIY Sri Sultan HB X dalam sambutannya membuka PBTY ke-XVII tahun 2022 menyampaikan Tahun Baru Imlek 2573 dengan simbol macan air mewakili nilai-nilai keberanian dan kekuatan. Sedangkan unsur air mewakili jernih pikir, kepekaan, kreativitas dan kemampuan menyesuaikan diri dengan lingkungannya.

Lebih lanjut Sri Sultan mengatakan bahwa warga Tionghoa dan masyarakat Yogyakarta dapat berperan aktif memulihkan sektor sosial kemasyarakatan dan ekonomi. 

Sri Sultan berharap semarak PBTY menjadi penegas karakter Yogyakarta sebagai multi culture city bagi terciptanya masyarakat inklusif, harmonis dan sejahtera.

Acara dilanjutkan dengan ngobrol santai bersama Kepala Dinas Pariwisata DIY Singgih Raharjo dan Ariyani membahas tentang kebudayaan Tionghoa dan flashback Pekan Budaya Tionghoa tahun tahun sebelumya.

Diselingi penampilan Lion Dance School Hoo Hap Hwee Show, Barongsai Hoo Hap Hwee Yogyakarta, Sanggar Tari Sekar Asmara Teja, dan Sanggar Gita Wilasita

Acara terakhir, Melly selaku host mengajak pemirsa megunjungi tempat pembuatan kue keranjang ternama di Yogyakarta yakni Nyonya Seneng yang mulai produksi tahun 1960an. 

Kue keranjang sering disajikan untuk berdoa dan berkumpul keluarga. Pemirsa juga lengsung melihat pembuatannya mulai dari bahan hingga jadi kue keranjang.  (Foto dan Sumber: YouTube & IG PBTY)

0 komentar:

Posting Komentar